DIA IRI DENGAN PRESTASI KERJA SAYA, NOW...WHAT..?????




Kompetisi dalam hidup akan selalu terjadi di manapun Anda berada. Salah satu medan kompetisi yang harus kita hadapi adalah tempat kerja. Setiap hari, kita harus berhadapan dengan berbagai macam kompetisi di tempat kerja kita, mulai dari kompetisi dengan kompetitor sejenis hingga kompetisi dengan rekan kerja. Selama kompetisi tersebut berlangsung sehat tentu tidak akan ada masalah. Sayangnya, banyak orang yang sering merasa iri dengan prestasi kerja yang kita raih. Sementara, kita merasa bahwa prestasi kerja yang kita raih adalah hasil kerja keras yang wajar. Lantas, apabila Anda menghadapi posisi seperti itu, apa yang akan diperbuat?

1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah meyakinkan diri sendiri bahwa Anda layak berada dalam posisi Anda sekarang. Anda harus meyakinkan diri bahwa prestasi kerja yang didapat sekarang adalah hasil kerja keras selama beberapa waktu. Yakinkan juga diri Anda bahwa prestasi kerja tersebut didapat dengan cara yang wajar, bukan dengan jalan pintas atau dengan cara menelikung orang lain.

2. Setelah berhasil meyakinkan diri, hadapi sikap iri hati yang ditampakkan oleh rekan sekerja dengan jiwa besar. Kepantasan Anda akan keberadaan saat ini diuji dengan bagaimana Anda menyikapi sikap rekan-rekan di sekitar. Tentu akan sedikit menyakitkan ketika rekan yang tadinya seiring sejalan tiba-tiba berubah sikap karena perasaan iri hati terhadap Anda. Pada posisi ini, jiwa besar Anda perlu ditunjukkan. Akan sangat bermanfaat bagi Anda jika bisa menanamkan empati terhadap sikap iri hati mereka, alih-alih Anda memilih posisi defensif. Dengan posisi lebih tinggi dari mereka, tanpa bersikap defensif pun sesungguhnya Anda sudah “menang”.

3. Hadapi setiap kata-kata sinis ungkapan iri hati mereka dengan senyum. Jika memungkinkan, selipkan candaan-candaan ringan yang seolah tidak menganggap serius sindiran mereka. Berpura-pura tidak tahu kadang sangat membantu menghadapi kolega yang sedang terbakar oleh diri mereka sendiri. Sikap pasif Anda akan disikapi dengan dua macam reaksi yaitu menyadari “keanehan” mereka sendiri, atau semakin terbakar kemarahan sendiri yang tidak beralasan. Keduanya merupakan sikap alami yang tidak perlu Anda tanggapi sama sekali. Dekati pihak-pihak yang terlihat menjauh dari Anda seolah tidak pernah ada persoalan sama sekali. Hal ini akan menunjukkan kebesaran Anda di mata mereka.

4. Aksi terakhir yang harus Anda lakukan adalah buat setiap ungkapan keirian mereka serta sindiran-sindiran baik halus ataupun kasar menjadi motivasi kerja. Sebagian orang menyikapi kondisi ini dengan sikap yang salah hingga membuat mereka justru kehilangan motivasi kerja. Harus diingat bahwa Anda mencapai prestasi saat ini dengan jerih payah disertai cucuran keringan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Jadikan ingatan tersebut sebagai motivasi kerja yang baru untuk menghadapi tantangan kecil ini. Semakin tinggi motivasi kerja Anda akan berpengaruh positif terhadap kinerja yang akan membuat atasan terkesan.

No comments:

Post a Comment